rsudcilacap.id – Penyakit kuning ataupun jaundice (ikterus) adalah keadaan kala terjalin pergantian warna kekuningan pada kulit, bagian putih mata, dan membran mukosa.

Keadaan ini ini terjalin akibat kenaikan kandungan bilirubin dalam perputaran darah dan bisa terjalin pada seluruh umur. Baik pada orang berusia ataupun pada balita dan kanak-kanak.

Apa itu Penyakit Kuning?

Pada balita, jaundice adalah pergantian warna kuning pada kulit dan mata balita yang baru lahir.

Penyakit kuning balita terjalin sebab darah balita memiliki kelebihan bilirubin ataupun melamin kuning sel darah merah.

Ada pula penyakit kuning pada balita adalah keadaan universal. Paling utama pada balita yang lahir saat sebelum umur kehamilan 38 pekan ataupun balita prematur.

Penyakit ini umumnya terjalin sebab hati balita belum lumayan matang buat membuang bilirubin dalam aliran darah.

Pada sebagian balita, penyakit yang mendasari bisa menimbulkan balita kuning.

Sebagian besar balita yang lahir antara umur kehamilan 35 pekan dan lumayan bulan tidak membutuhkan penyembuhan buat penyakit ini.

Pada permasalahan yang tidak sering, kandungan bilirubin darah yang sangat besar bisa membuat balita baru lahir berisiko hadapi beberapa permasalahan sungguh-sungguh.

Salah satunya adalah kehancuran otak, paling utama dengan terdapatnya faktor resiko tertentu buat gejala yang parah.

Sedangkan pada orang berusia, keadaan ini mengindikasikan sesuatu penyakit.

Sebab itu, pengecekan ke dokter butuh kalian jalani buat membenarkan penyebab yang mendasarinya.

Penyakit Kuning

Jenis Penyakit Kuning

Terdapat 3 jenis utama penyakit kuning yang butuh kalian tahu, adalah:

  • Prehepatik. Keadaan ini terjalin saat sebelum hati memproses limbah dan menciptakan kandungan bilirubin tidak terkonjugasi yang besar.
  • Hepatik. Keadaan ini terjalin dalam organ hati dan menciptakan kandungan bilirubin terkonjugasi dan tidak terkonjugasi yang besar.
  • Posthepatic. Keadaan ini terjalin sehabis hati memproses limbah dan menciptakan kandungan bilirubin terkonjugasi yang besar.

Penyebab Penyakit Kuning

Penyebab terbentuknya jaundice bermacam-macam bersumber pada jenisnya, adalah:

1. Prehepatik

Terdapat beberapa faktor yang bisa jadi penyebab penyakit kuning prehepatik, adalah:

  • Permasalahan bilirubin. Kenaikan bilirubin akibat pemecahan sel darah merah kelewatan di dalam pembuluh darah bisa merangsang terbentuknya jaundice prehepatik pada anak balita.
  • Thalasemia. Sesuatu keadaan kelainan darah kala sel darah merah yang tercipta tidak sempurna, sehingga gampang sirna.
  • Penyakit sel darah bulan sabit. Keadaan ini dapat ditemukan dengan kelainan kala wujud keping darah. Sepatutnya berupa bulan malah memiliki wujud yang menyamai bulan sabit. Perihal itu berakibat pada kinerja sel darah merah yang tidak sempurna.
  • Malaria. Keadaan ini dapat nampak dari terdapatnya demam kronis akibat peradangan parasit Plasmodium, yang meluas ke manusia lewat gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.

2. Hepatik

  • Peradangan virus. Contohnya semacam hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, dan peradangan virus Epstein-Barr.
  • Mengkonsumsi alkohol kelewatan. Terbentuknya penyakit sirosis pada hepar ataupun berubahnya struktur hepar jadi keras dan telah tidak dapat berperan secara wajar.
  • Kanker. adalah suatu keganasan pada hepar.

3. Posthepatik

  • Batu empedu. Terdapatnya batu empedu yang menutup saluran empedu menimbulkan bilirubin yang badan penciptaan terperangkap dalam kantung empedu dan tidak bisa keluar.
  • Pankreatitis. Keadaan ini adalah peradangan ataupun infeksi pada pankreas.
  • Keadaan yang lain. Terdapatnya peradangan ataupun radang pada kantung empedu dan kanker kantung empedu bisa merangsang terbentuknya penyakit ini.

Sedangkan itu, jika dibedakan bersumber pada kalangan umur, berikut adalah perbandingan penyebab penyakit ini pada balita dan orang berusia:

1. Penyebab Jaundice pada Bayi

Balita yang berisiko sangat besar terserang penyakit ini pada balita baru lahir adalah:

  • Balita prematur (balita yang lahir saat sebelum umur kehamilan 37 pekan)
  • Tidak menemukan lumayan ASI ataupun susu resep, baik sebab susah menyusu ataupun sebab ASI ibunya belum keluar.
  • Kalangan darahnya tidak cocok dengan kalangan darah ibunya. Karena, keadaan ini bisa meningkatkan penimbunan antibodi yang bisa menghancurkan sel darah merahnya dan menimbulkan kenaikan kandungan bilirubin secara seketika.
  • Penyebab lain meliputi memar saat lahir ataupun pendarahan internal yang lain, permasalahan hati sampai kelainan pada sel darah merah balita.

2. Penyebab Jaundice pada Orang Dewasa

Penyakit ini tidak sering terjalin pada orang berusia, namun seorang dapat mendapatkannya sebab bermacam alibi, meliputi:

  • Menderita hepatitis. Sebagian besar waktu, peradangan ini terjalin akibat virus dan dapat bertabiat kronis (berkelanjutan) ataupun kronis (kilat). Obat-obatan ataupun kendala autoimun bisa menimbulkan hepatitis.
  • Penyakit liver terpaut alkohol. Mengkonsumsi alkohol bisa mengganggu hati dan merangsang penyakit semacam hepatitis alkoholik ataupun sirosis alkoholik.
  • Kanker pankreas. Keadaan Ini adalah kanker yang bisa menutup saluran empedu, menimbulkan penyakit kuning.

Faktor Risiko Penyakit Kuning

Terdapat sebagian keadaan yang bisa tingkatkan resiko jaundice. Berikut ini sebagian di antara lain:

  • Hepatitis. Bersamaan berjalannya waktu penderita akan hadapi kehancuran hati yang berujung pada jaundice.
  • Kalangan darah. Jika kalangan darah bunda berbeda dengan bayinya, balita bisa jadi sudah menerima antibodi lewat plasenta yang menimbulkan kehancuran sel darah merah yang sangat kilat.
  • Penyakit hati terpaut mengkonsumsi alkohol. Mengkonsumsi alkohol jangka panjang dan kelewatan bisa mengganggu hati. Tanpa perawatan yang pas, penyakit hati terpaut mengkonsumsi alkohol bisa tingkatkan resiko jaundice.
  • Kelahiran prematur. Balita yang lahir saat sebelum umur kehamilan 38 pekan bisa jadi tidak bisa memproses bilirubin sedini balita lumayan bulan. Balita prematur juga bisa jadi menyusu lebih sedikit dan buang air besar lebih sedikit, sehingga lebih sedikit bilirubin yang dikeluarkan lewat tinja.
  • Saluran empedu yang tersumbat. Keadaan ini umumnya diakibatkan oleh penyumbat batu empedu, kanker, ataupun penyakit hati yang sangat jarang.
  • Kanker pankreas. Jaringan abnormal bisa menutup saluran empedu dan menimbulkan jaundice.
  • Obat-obatan tertentu. Mengkonsumsi acetaminophen, penisilin, kapsul KB, dan steroid memiliki kaitan erat dengan kenaikan resiko penyakit hati yang berujung pada jaundice.

Penyakit Kuning

Gejala Penyakit Kuning

Secara universal, penyakit kuning pada balita bisa ditemukan dari kulit dan mata menguning dan susunan dalam mulut ataupun hidung yang menguning.

Tetapi, orang berusia bisa jadi tidak memiliki gejala penyakit kuning, dan keadaan tersebut bisa ditemukan secara tanpa terencana.

Tingkatan keparahan gejala bergantung pada penyebab yang mendasari dan seberapa kilat ataupun lelet penyakit tumbuh.

Jika orang berusia menderita penyakit kuning jangka pendek (umumnya akibat peradangan), berikut adalah sebagian gejala yang bisa jadi timbul:

  • Demam.
  • Panas dingin.
  • Sakit perut.
  • Gejala semacam flu.
  • Pergantian warna kulit.
  • Kemih bercorak hitam dan feses bercorak tanah liat.

Jika penyebab penyakit kuning bukan sebab peradangan, penderitanya bisa jadi hadapi gejala semacam penyusutan berat tubuh maupun kulit gatal (pruritus).

Tetapi, kala penyebab dari penyakit ini adalah kanker pankreas ataupun saluran empedu, gejala yang sangat universal adalah perih perut.

Terkadang, penderitanya juga bisa jadi hadapi penyakit kuning yang terjalin dengan penyakit hati jika menderita:

  • Hepatitis kronis ataupun radang hati.
  • Pyoderma gangrenosum (sejenis penyakit kulit).
  • Hepatitis kronis A, B ataupun C.
  • Polyarthralgias (radang sendi).

Tindakan Kedokteran Penyakit Kuning

Tindakan kedokteran penyakit kuning akan berdasar pada anamnesis dan pengecekan raga.

Dokter setelah itu akan melakukan pengecekan penunjang yang lain buat mengenali dengan tentu kandungan bilirubin dalam darah.

Tetapi, aksi kedokteran yang dokter jalani buat penyakit kuning akan berbeda bergantung pada umur penderitanya.

1. Tindakan Kedokteran pada Bayi

Balita yang baru lahir wajib memperoleh pengecekan paling tidak tiap 8 sampai 12 jam dalam 48 jam awal kehidupannya, saat sebelum berumur 5 hari.

Berikut ini sebagian prosedur yang bisa dokter jalani:

  • Pengukur sinar. Prosedur ini dicoba dengan memasang perlengkapan di kepala balita buat mengecek kandungan bilirubin transkutan (TcB).
  • Uji darah tingkatan. Prosedur ini dicoba dengan mengambil ilustrasi darah dari bagian tungkak balita buat mengukur kandungan bilirubin.

2. Tindakan Kedokteran pada Orang Dewasa

Menguningnya sebagian bagian badan orang berusia gampang dikenali.

Tetapi, dokter akan memerlukan aksi kedokteran lebih lanjut buat mengenali penyebab yang mendasari.

Berikut ini sebagian prosedur yang dicoba:

  • Uji darah. Bermacam uji darah bisa digunakan, tercantum hitung darah lengkap, kultur darah, uji enzim hati, dan uji hepatitis.
  • Uji pencitraan. Ultrasonografi perut biasanya digunakan buat mengetahui penyumbatan di saluran empedu.
  • Biopsi hati. Prosedur dibutuhkan jika dicurigai terdapatnya hepatitis virus, pemakaian obat-obatan, ataupun paparan racun pada penderita.
  • Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP). Prosedur ini dicoba dengan memandang saluran empedu lewat endoskopi.
  • Laparoskopi. Prosedur dicoba dengan membuat sayatan kecil di dasar pusar dan memasukkan tabung yang dilengkapi dengan kamera (laparoskop) buat mengecek hati dan kantong empedu.

Cara Mengobati Penyakit Kuning

Cara mengobati penyakit kuning akan dibagi bersumber pada umur, berikut penjelasannya:

1. Cara Mengobati Penyakit Kuning pada Bayi

Berikut ini sebagian opsi penyembuhan jika balita hadapi ikterus lagi ataupun berat:

  • Pemberian santapan bonus ataupun suplemen.
  • Prosedur fototerapi buat menolong memecah bilirubin pada kulit sehingga bisa dikeluarkan.
  • Tindakan prosedur transfusi protein darah jika ikterus balita berhubungan dengan ketidakcocokan kalangan darah dengan bunda.
  • Prosedur transfusi ubah jika dalam permasalahan yang parah penderita tidak merespon penyembuhan lebih dahulu.

2. Cara Mengobati Jaundice pada Orang Dewasa

Penyembuhan jaundice pada orang berusia akan berdasar pada penyebab yang mendasari.

Sebagai contoh, jika penyakit kuning terjalin akibat penyakit hati semacam hepatitis, hingga cara mengobati akan berdasar pada hepatitis.

Kebalikannya, jika penyebabnya adalah saluran empedu yang tersumbat, dokter bisa melakukan prosedur pembedahan buat membuka saluran empedu.

Penyakit Kuning

Komplikasi Penyakit Kuning

Tingginya kandungan bilirubin yang menimbulkan penyakit kuning parah bisa menyebabkan komplikasi sungguh-sungguh.

Bersumber pada kalangan umurnya, berikut adalah uraian menimpa komplikasi yang bisa mencuat akibat penyakit kuning:

1. Komplikasi Penyakit Kuning pada Bayi

Bilirubin beracun untuk sel-sel otak. Jika balita hadapi penyakit kuning yang parah, terdapat resiko bilirubin masuk ke otak sehingga merangsang terbentuknya ensefalopati bilirubin kronis.

Perawatan yang kilat bisa menghindari kehancuran permanen yang signifikan.

Isyarat ensefalopati bilirubin kronis pada balita dengan penyakit kuning meliputi:

  • Kelesuan.
  • Kesusahan bangun.
  • Menangis bernada besar.
  • Mengisap ataupun menyusu dengan kurang baik.
  • Lengkungan leher dan badan ke balik.
  • Demam.

Tidak hanya itu, penyakit kuning pada balita juga bisa menimbulkan kernikterus.

Kernikterus adalah sindrom yang terjalin jika ensefalopati bilirubin kronis menimbulkan kehancuran permanen pada otak.

Kernikterus bisa menyebabkan:

  • Gerakan yang tidak disengaja dan tidak terkontrol (atetoid cerebral palsy).
  • Pemikiran ke atas permanen.
  • Kendala rungu.
  • Pertumbuhan enamel gigi yang tidak pas.

2. Komplikasi Jaundice pada Orang Dewasa

Pada orang berusia, jaundice bisa menimbulkan komplikasi dengan tingkatan keparahan yang bermacam-macam, bergantung pada penyebabnya.

Berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa terjalin:

  • Kendala elektrolit.
  • Hepatitis kronis.
  • Ensefalopati.
  • Anemia hemolitik.
  • Perdarahan.
  • Peradangan, misalnya sepsis.
  • Kandas hati.
  • Kandas ginjal.
  • Kanker.

Pencegahan Penyakit Kuning

Gimana cara buat meminimalkan resiko terserang penyakit kuning?

Terdapat beberapa cara yang bisa kalian jalani sebagai upaya penangkalan, adalah:

1. Pencegahan pada Bayi

Banyak orang bertanya apakah terdapat vaksin yang bisa diberikan pada balita buat menghindari penyakit kuning ataupun tidak.

Tampaknya, tidak terdapat cara nyata buat menghindari penyakit kuning pada balita baru lahir.

Tetapi, bunda bisa melakukan uji kalangan darah sepanjang kehamilan.

Tidak hanya itu, cara terbaik buat menghindari penyakit pada balita adalah membenarkan mereka menemukan lumayan konsumsi di sebagian hari awal kehidupannya.

Bunda hendaknya menyusui sebanyak 8-12 kali satu hari. Menyusui secara tertib bisa menolong merendahkan kandungan bilirubin.

2. Pencegahan pada Orang Dewasa

Jalani langkah di dasar ini buat menghindari jaundice pada orang berusia:

  • Menjauhi peradangan hepatitis.
  • Mengkonsumsi alkohol seperlunya.
  • Jauhi kelebihan berat tubuh ataupun kegemukan.
  • Melindungi kandungan kolesterol senantiasa wajar.