rsudcilacap.id – Pemakaian bra yang terlalu ketat ataupun bra kawat disebut-sebut bisa merangsang kanker payudara. Dokter spesialis bedah konsultan onkologi Eka Hospital Bekasi Budi Harapan Siregar berkata itu anggapan yang galat.

“Walaupun telah tersebar di warga, anggapan ini cumalah suatu mitos.”

“Pemakaian bra yang ketat bisa jadi bisa memunculkan rasa perih jika terlalu kerap dikenakan, tetapi perihal tersebut tidak dipercaya bisa menimbulkan kanker,” kata Budi dalam penjelasan tertulis diterima Jumat(3/11/2023).

“Tidak terdapat fakta ilmiah yang lumayan buat bisa meyakinkan jika bra kawat menimbulkan kanker payudara,” tambahnya.

Pada dasarnya, lanjut Budi, segala perempuan memiliki resiko buat hadapi kanker payudara. Oleh karena itu, berarti untuk segala perempuan buat menguasai apa yang jadi aspek pemicu kanker.

Kemudian berarti juga untuk perempuan ketahui kalau bisa mengetahui secara dini kanker payudara. Salah satunya dengan melaksanakan skrining payudara dengan SADARI(cek payudara sendiri) serta dengan USG payudara secara berkala.

Kanker diakibatkan sebab terdapatnya mutasi dalam sel-sel di badan kita serta menimbulkan sel tersebut berkembang secara abnormal, sehingga pada kanker ini terdapat terbentuknya mutasi pada sel-sel yang terdapat di payudara.

Kanker Payudara

Terdapat banyak aspek yang dipercaya bisa tingkatkan resiko seorang perempuan buat menderita kanker payudara, semacam:

  • Aspek genetik, semacam memiliki bunda, nenek, ataupun keluarga dekat dengan riwayat kanker payudara.
  • Usia, terus menjadi tua seorang hingga terus menjadi besar juga resiko mereka hadapi kanker ini.
  • Riwayat penyembuhan tertentu semacam penyembuhan radioterapi(radiasi) serta penyembuhan pengobatan hormon.
  • Sistem reproduksi, perempuan yang hadapi haid lebih dini ataupun menopause lebih lama juga dikenal lebih berisiko hadapi kanker payudara.
  • Berat tubuh, perempuan yang memiliki berat tubuh berlebih akan memiliki resiko yang lebih besar buat terserang kanker ini.

Cara Cegah Kanker Payudara

Kanker adalah perihal yang tidak bisa diprediksi kehadirannya, kata Budi. Tetapi, warga bisa melaksanakan deteksi secepat bisa jadi sehingga wujud penindakan yang dicoba juga terus menjadi gampang.

Kanker ini juga bisa dideteksi dengan melaksanakan SADARI ataupun cek payudara sendiri, ialah tata cara pengecekan payudara secara mandiri dengan meraba serta mengetahui terdapatnya tonjolan ataupun tekstur yang tidak wajar.

“Tata cara sadari akan sangat bermanfaat untuk Kamu yang memiliki resiko kanker payudara sebab penerapan tata cara ini lumayan efisien buat dicoba. Kamu bisa melaksanakan SADARI pada saat masih haid di hari ke 7-10 hari sehabis hari awal haid.”

“Tata cara ini dicoba dengan meraba zona payudara memakai telapak tangan buat mengetahui secara dini keadaan payudara apakah terdapat tonjolan, pergantian tekstur, sampai warna yang abnormal,” jelas Budi.

Kanker Payudara

Jika Kanker Payudara Terlanjur Membesar

Warga bisa melaksanakan tata cara SADARI pada saat mandi, berkaca, ataupun saat sebelum tidur.

“Dengan melaksanakan ini secara teratur, Kamu bisa berkesempatan buat mengetahui kanker pada payudara semenjak dini sehingga dokter bisa menanggulangi lebih kilat dengan penindakan pas.”

Tetapi, jika kanker ini telah terlanjur membengkak ataupun apalagi menyebar ke organ lain, hingga penyembuhan lebih lanjut wajib dicoba, semacam radioterapi juga chemotherapy.

Tidak hanya itu kanker ini juga bisa diturunkan risikonya dengan mulai mempraktikkan style hidup sehat, semacam:

  • Melindungi berat tubuh, dengan kurangi mengkonsumsi santapan besar kalori serta perbanyak santapan bergizi.
  • Teratur olahraga, paling tidak 30 menit per hari buat melindungi badan senantiasa aktif.
  • Menghentikan Kerutinan merokok serta minum alkohol.
  • Menyusui, dipercaya jadi salah satu aspek yang bisa merendahkan resiko Kamu dari kanker payudara.

“Tidak hanya itu jalani skrining teratur supaya bisa tingkatkan kemampuan Kamu buat mengetahui kedatangan kanker secepat bisa jadi,” anjuran Budi.

“Dokter bisa melaksanakan USG payudara sampai biopsi jika dibutuhkan, biopsi sendiri adalah tata cara pengambilan sebagian jaringan payudara serta hasilnya akan dianalisa di laboratorium buat dideteksi apakah terdapat sel kanker dalam jaringan tersebut,” imbuhnya.

Kanker dengan Permasalahan Paling tinggi di Dunia

Kanker payudara sampai saat ini masih jadi jenis kanker dengan tingkatan permasalahan paling tinggi di dunia.

Kanker satu ini mencuat di zona payudara kala sel-sel di payudara hadapi perkembangan secara abnormal serta bermutasi sampai membentuk suatu gumpalan daging yang diucap tumor ataupun kanker.

Kanker ini terus dinobatkan sebagai jenis kanker dengan jumlah permasalahan paling banyak di dunia. World Health Organization(World Health Organization) sudah mencatat terdapat dekat 2, 3 juta orang terdiagnosa mengidap kanker payudara. Serta 685.000 kematian secara global per tahun 2020.

“Ini pasti membuat kanker payudara jadi salah satu kanker yang sangat memperoleh sorotan di mata publik,” pungkas Budi.